”Ketika sedang melukis sambil ngopi tiba-tiba perhatianku teralihkan pada ampas kopi yang menempel pada dinding gelas. Dari situ aku kok kepikiran buat melukis menggunakan kopi karena aku pikir sifat kopi itu mirip kayak cat air. Setelah aku coba ternyata memang bisa,'' tutur Amin.
Hmm, melukis menggunakan kopi? Ya, begitulah yang dilakukan oleh Amin Fuad. Bakal seniman muda satu itu memang selalu berhasrat untuk bereksperimen, menemukan dan menghasilkan suatu karya lukis yang unik dan berbeda dari seniman lain.
''Lukisan yang dihasilkan dengan medium kopi itu memang belum sempurna. Sifat kopi yang transparan untuk digunakan sebagai medium lukis, membuatku kesulitan menghasilkan lukisan yang apik. Jadi, aku masih harus berpikir keras menemukan solusinya. Ya, memang harus sabar dan telaten. Tapi itu semua mengasyikkan, kok,'' ungkapnya sembari tersenyum.
Bagi mahasiswa Seni Rupa Unnes ini, kerumitan dan kesulitan dalam proses melukis nggak pernah membuatnya menyerah dan beralih ke cara-cara mudah dalam berkarya. Aliran realis yang ia anut menuntutnya untuk bisa menghasilkan karya lukis semirip mungkin dengan objek lukisnya.
Nggak hanya bereksperimen dengan ampas kopi, cowok asal Demak ini pun pernah menjajal melukis dengan medium daun dan kanvas yang telah dilubangi kecil-kecil dengan rapi.
''Aku selalu tertantang mencoba menghasilkan suatu karya yang nggak banyak orang bisa membuatnya. Ada keunikan tersendiri yang bisa ditawarkan. Dan pastinya kalau berhasil, karya itu bakal jadi ciri khas diri kita.''
Amin mengaku inpirasi yang ia dapatkan itu nggak selalu mutlak dari dirinya sendiri. Terkadang ia perlu melihat karya-karya unik yang telah ada untuk kemudian ia coba kembangkan lagi hingga menghasilkan karya yang berbeda.
Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ia tak sungkan untuk sharing dan mengkonsultasikannya dengan teman, dosen dan kakak kelasnya.
Ke depan, cowok yang suka menggambar sejak kelas IV SD itu ingin menjadi seorang seniman lukis besar. Ia menuturkan akan tetap bekerja keras untuk mematangkan teknik gambar hingga berhasil membuat lukisan hyperrealism. (92)
Comments
Post a Comment